Jumat, 24 Agustus 2012

Bertahan Hidup Karena......

Aku bosan hampir setiap hari harus meneguk kapsul, kapsul dan kapsul. Bertahan hidup karena obat. Entahlah tak bisa kupungkiri diriku merasa baik jika butiran obat masuk dalam tubuhku. Hampir tiap hari diriku merasakan sakit entah itu sakit pada kepala , badan dll. Namun, sakit yang hingga kini tak kunjung sembuh itu adalah penyakit pada kepalaku. Tak terhitung berapa butiran kapsul telah masuk dalam tubuhku, memang merasakan baikan sejenak namun, keesokan harinya kambuh lagi. Aku bingung harus bagaimana. Pergi ke dokter telah ku jalani, dari dokter A-Z telah ku temui, namun setelah embel-embel kapsul yang mereka berikan padaku telah habis, penyakitku kambuh kembali.

Untung aku mempunyai seorang Bunda yang tak pernah lelah menjadi penopangku dikala penyakitku menghampiriku, beliau adalah malaikat yang di berikan Tuhan pada diriku, aku sangat berterima kasih padamu Tuhan telah memberikan hamba seorang Ibu yang baik hati. Namun, terkadang aku sedih dengan diriku, diriku hanya bisa merepotkan ibuku, dan menjadi beban untuk ibuku. Terkadang, aku hampir bosan dengan penyakitku ini. Bagaimana tidak? Penyakit dikepalaku akan hilang sejenak jika diriku meneguk kapsul yang dapat meredakan sakitnya, namun keesokan harinya penyakit tersebut tiada absensi datang dan masuk merajalela di kepalaku. Aku lelah harus berapa kali lagi aku menelan kapsul ini, agar penyakitku ini sembuh ???

Dikala sang mentari mencoba menyapaku, aku mencoba tersenyum manis meskipun teramat sakit dari kepalaku ini. dan dikala Ibuku bertanya padaku " Bagaimana? sudah mendingan?" Aku hanya tersenyum dan berkata "sudah Bu, sudah mendingan" meskipun rasa sakit ini tak sirnah hilang dari kepalaku. Maafkan aku Bu telah membohongimu, namun aku melakukan ini agar dirimu tak terlalu mengkhawatirkan diri ini, dan diriku tak menjadi beban lagi untuk Ibu. Aku mencoba untuk berdiri kuat, melawan rasa sakit ini, yang semakin hari menjadi-jadi. Aku mencoba menyembunyikan sakit ku ini kepada semua orang dengan senyumanku, seakan-akan diriku sehat walafiat.

Aku tak ingin semua orang kasihan melihat diriku ini, apalagi kasihan dengan penyakitku ini. Hingga kini aku tak tahu penyakit pusing apakah ini? Atau hanya penyakit biasa,,, entahlah hanya Tuhan yang tahu akan semua ini. Tuhan hamba hanya meminta padamu kembalikan hamba sperti dulu......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar