Kamis, 09 Agustus 2012

Bukan Dirinya, Tetapi Dirimu...


Sepi, sunyi seakan bumi tak berpihak padaku. Itulah yang selama ini ku rasakan. tak terasa 4 bulan telah berlalu, dimana saat dirimu persembahkan duri pada diri ini. Satu kata yang tak kuinginkan, kini telah terucap dari bibirmu. Kata yang memebuat hatiku tersambar akan halilintarmu, kata yang membuat hujan dari kedua bola mataku, kata yang membuat bibir ini bungkam seribu bahasa. Entah atas dasar apa dirimu berucap kata itu. Itulah tanyaku selama ini yang msih terpendam dalm hatiku.

Hari-hariku hanya ditemani bayangan semu darimu, aku hanya bisa tertawa, menangis terdiam bersamamu tetapi hanya sebatas mimpi. Kini, dirimu bukan menjadi milikku. Namun, dirimu tetap menjadi bunga dihati ini. Hanya dirimu yang bisa mekar dihatiku.

Semenjak dirimu menyiratkan kata " aku tak menyayangimu lagi dan berhenti mengganggu kehidupanku lagi ! ". Kata yang amat menyayat hati, serta menorehkan luka di hati ini kembali. Sungguh tak pernah ku sangka dirimu akan memandang sebelah mata rasa kasihku disini. tak bisakah dirimu mendengar jeritan rintihan hatiku ini? Bahwa hati ini tetap seperti dulu, tetap hati yan mengistanaimu di hati ini, hanya dirimulah Istana Hatiku.

Pernah terlintas di otakku untuk menanamkan bibit yang baru dalam hati ini. Seseorang yang dapat mengobati luka hati ini. Namun, semua itu tak berjalan sesuai otakku. Otakku berkata dirinya,namun hatiku berkata dirimu... Entah apa yang membuatku melangkah jauh tanpa memikirkan kata hatiku yang selalu menjerit namamu. Atau diriku melangkah karena siratan dari katamu? Entahlah....

Ku coba membuka lembaran baru bersama dia. Sesosok lelaki yang sangat mengenal baik dirimu sewaktu kecil hingga kini, bahkan dahulu di saat kita mengadu kasih dirinyalah yang menjadi saksi cintamu dan diriku. Dirimu sangat mengenal betul siapa sosok lelaki ini bahkan dirimu telah lama bersamanya.Sejujurnya timbul rasa khawatir dan kegelisahan dalam relung hatiku. Aku tak mungkin berlabuh dihatinya, karena dirinya adalah sahabat dekatmu sendiri. Namun, kata yang dia ucapkan padaku sangat ampuh seakan-akan diriku terhipnotis dengannya. " aku tau kamu selama ini sakit bersamanya, izinkan aku untuk menyembuhkan luka hatimu selama ini. Bukankah dia telah mencampakanmu begitu saja? Aku memohon padamu izinkan diriku berlabuh dihatimu dan menyembuhkan lukamu selama ini ". Kata yang dia lantunkan padaku, kata yang sungguh amat tulus terpancar dari kedua bola matanya. Andai saja yang berucap itu dirimu, sungguh bahagianya diri ini terbang ke angkasa, namun sayapku telah patah karena sikapmu selama ini padaku.

Disisi lain dirimu siratkan kata racun pada diri ini, di sisi lainnya lagi dirinya siratkan kata madu untuk menyembuhkan luka ini. Aku teringat dengan siratan kata yang kau lantunkan pada diri ini "Berhenti anda mengganggu kehidupan saya !". jika memang benar kehadiranku dalam hidupmu hanya membuat hidupmu terganggu, baik aku akan lakukan demi kebahagiaanmu, meskipun hati ini tersiksa karena menjerit kesakitan. Dan diriku melangkah, mencoba membuka lembaran baru bersama dia, meskipun hati ini masih tertinggal luka.... Detik demi detik berlalu, ku lewati hari-hari dengan ssenyuman, tawa, canda bersama dirinya. Hingga diriku merasa sangat nyaman berada disisinya, Namun, dirinya tak bisa kulukiskan di hati ini. Entah mengapa seperti ini.

To Be Continue

1 komentar: