Rabu, 22 Agustus 2012

Curahanku...

Berdiri tanpa sepasang kaki itu, sangatlah mustahil. Itulah yang aku rasakan saat ini. Aku mempunyai kaki yang sempurna namun, setiap langkah yang ku ambil pasti berujung pada sebuah jurang yang terjal. Entah dengan cara bagaimana aku melintasi jurang tersebut. Tongkat penyemangat dalam hidupku telah pergi dari sisiku, entahlah dirinya bakalan kembali kelak atau tidak dalam hidupku. Yang aku tahu kini dirimu telah benci dengan diriku yang hina ini. Diriku emang tak pantas dengan dirimu, karena diriku hanyalah secercah debu yang hanya mengotori hari-harimu.

Aku heran dengan diriku, dia telah benci denganku, tetapi kenapa hatiku masih saja tetap menjerit tentang namanya. Apa diriku terlalu menyayanginya ? entahlah... Yang aku tahu kini hanya sakit yang kurasakan setelah dia pergi meninggalkanku tanpa mengajariku bagaimana cara melupakan dirinya.
Tuhan Aku juga ingin terbang bebas seperti burung di angkasa, namun sayapku kini telah patah karnanya. Ingin sekali rasanya merangkak keluar dari semua ini, namun apalah daya diriku terlalu dalam tenggelam dalam cintamu. Itulah yang kurasakan saat ini. Hanya menunggu secercah keajaiban dari Tuhan, yang akan mengembalikanmu suatu saat nanti dalam hidupku.

Tak terhitung sudah air mata yang ku rintihkan untukmu, mungkin jika ditimbang-timbang air mataku telah beribu Ton mengalir terurai sia-sia, begitu juga dengan pengorbanan, kesabaran, serta penantianku selama ini terhadapmu terbuang sia-sia. Andai saja dirimu bisa mendengar rintihan hatiku ini, dirimu pasti kembali dalam pelukanku, namun apalah daya jarak dan waktu telah memiasahkan kita berdua. Mungkin, kini dirimu pergi untuk sejenak dan kembali kelak dalam hidupku untuk selamanya. Hanya itu yang aku harapkan dan ku nanti selama ini.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar